Semangat Budaya – Banyak mitos yang hidup di kalangan nelayan tradisional. Termasuk di Sumatera Barat. Salah satu mitos di bumi yang memegang falsafah “lauik sati rantau batuah” ini adalah eksistensi Kancah-kancah. Hewan ini dipercaya merupakan ikan raksasa yang bertabiat baik.
Kancah-kancah biasanya menampakkan diri di kala musim ambu-ambu, begitu yang dipercaya nelayan di kawasan Tiku, Kabupaten Agam. Pak Sidi (60) salah seorang tungganai (kapten kapal-red) mengatakan, kancah-kancah hidup di laut dalam. Namun, pada musim ambu-ambu ia akan muncul bahkan di laut dangkal sekalipun. “Besarnya kira-kira dua kali lipat payang (kapal jaring-red). Kalau dia muncul, akan tampak sirip belakangnya setinggi orang dewasa,” jelasnya.
Kemunculan kancah-kancah kata Pak Sidi ditandai dengan keadaan laut disekitarnya yang tiba-tiba beralun agak besar. “Lalu kita dapat melihat laut jadi hitam, sebesar ukuran badannya itulah. Yang hitam itu dia,” katanya.
Kancah-kancah tidak pernah mencelakakan nelayan. Malah nelayan percaya, kancah-kancah sangat berperan dalam menggiring kawanan ambu-ambu ke wilayah tangkap langganan nelayan. “Ada pula nelayan yang sudah dikenalnya. Saking akrabnya mereka, si nelayan kerap naik ke tubuh kancah-kancah itu,” sebut Pak Sidi. Nelayan kelas ini adalah mereka yang secara adat disebut pawang lauik atau tuo pasia.
“Kancah-kancah bergerak sngat pelan. Kalau disebut paus tidak juga. Sebab ia tidak menyemburkan air,” katanya. Nelayan di kawasan perairan Sumbar memang kerap bertemu dengan paus. Loka Kawasan Konservasi Perairan (LKKP) Pakanbaru mencatat, di kawasan perairan laut Piaman dan sekitarnya saja ada 3 jenis paus yang dapat dijumpai. Jika disandingkan dengan pernyataan Pak Sidi, maka mungkin Kancah-kancah tidak termasuk ke salah satu jenis paus tersebut. Sebab semua paus itu memang menyemburkan air untuk bernafas.
Menurut aktifis lingkungan dari Tabuik Diving Club (TDC) Pariaman, Tomy Tambijo, Kancah-kancah adalah hius paus atau hiu bintang. “Memang di kawasan perairan Sumbar, terutama Pariaman, hiu paus sering memunculkan diri. Saya sangat yakin, itulah kancah-kancahyang disebut-sebut nelayan kita itu,” sebutnya. Wallahualam.